Monday, September 2, 2013

QURAN IS MY WAY...


Al-Baqarah

 21-23

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,  
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. 

25
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.

30
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". 

120-121
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَـٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۗ وَمَن يَكْفُرْ‌ بِهِ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُ‌ونَ ﴿١٢١ يَا بَنِي إِسْرَ‌ائِيلَ اذْكُرُ‌وا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.  

130
Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.  

136
Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". 

138
Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah.

153-157
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.  
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. 
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". 

Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. 

165
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).


170
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".  

172-173
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. 

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

177
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. 

183-186
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, 
(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

201
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".

207-208
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

212
Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.

213
Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

214
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

219
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,

255
 Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

256
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

257
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

261-262
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

284-286
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".

Monday, March 4, 2013

Pentingnya ilmu bagi mukmin



Pentingnya ilmu bagi mukmin
                                                                                                                                  
قَالُواْ سُبۡحَـٰنَكَ لَا عِلۡمَ لَنَآ إِلَّا مَا عَلَّمۡتَنَآ‌ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَكِيمُ   
Malaikat menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah
Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengilmui lagi Maha Bijaksana
 ( QS. Al Baqarah 2:32 )

Saudara seiman, kalau kita menyimak ayat diatas maka nampak jelas bahwa segala perbendaharaan ilmu adalah milik Allah semata baik yang zahir maupun yang ghoib sedangkan kalau pun ada manusia atau bahkan malaikat sekalipun yang memiliki ilmu maka pada hakikatnya itu berasal dari Allah bukan Karena kepandaian kita semata, karena pada dasarnya manusia itu bodoh (Al Ahzab 33:72). Namun berapa banyak manusia yang sadar seperti dialog malaikat diatas bahwa dirinya bodoh dan hanya Allah sajalah yang maha memiliki ilmu?.....

Kalau manusia sadar dirinya bodoh sedang Allah Maha memiliki ilmu maka seharusnya manusia berusaha semaksimal mungkin mencari ilmu dan ilmu disini bukan sembarang ilmu tapi ilmu Allah, karena tanpa usaha ini manusia akan tetap dalam kebodohan.

Saudara seiman, berapa banyak waktu kita dalam hidup ini yang sudah kita gunakan untuk mencari ilmu?... umumnya kita mencari ilmu pada saat usia produktif untuk belajar atau dalam bahasa kita disebut usia sekolah (smp, sma s/d kuliah) taruhlah itu memakan waktu 10 tahun cukupkah itu… kalau pun dianggap cukup itu baru belajar ilmu-ilmu dunia bukan ilmu Allah atau ilmu agama. Dan memang faktanya manusia lebih memprioritaskan ilmu dunia dari pada ilmu agama, padahal ilmu agama adalah kompas dalam kehidupan sedang ilmu-ilmu lain hanya untuk memudahkan kita hidup di dunia. Jika demikian maukah kita mudah hidup di dunia ini tapi arah dari jalan hidup kita tersesat?….

Jika kita memperhatikan diri kita pada saat masa sekolah ketika akan ujian apakah itu ebtanas, uan, uas dll kita persiapkan dengan segala kemampuan yang kita miliki baik waktu, tenaga, kosentrasi, kesehatan dll tapi adakah kita semua mempersiapan diri untuk menghadapi ujian hidup yang kita alami sekarang di dunia?.... bahkan ketika akan ujian sekolah semua soal kita pelajari untuk tahu apa jawaban dari soal-soal tersebut tapi adakah kita juga mempersiapkan jawaban atas pertanyaan malaikat mungkar dan nakir di alam kubur nanti?…. itu semua hanya bisa didapatkan dari ilmu agama bukan ilmu dunia.

Dalam sebuah hadist riwayat Imam Muslim disebutkan “Barang siapa menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan untuknya jalan menuju surga….” . Padahal sama sama kita ketahui jalan menuju surga itu bukan jalan yang landai dan mudah dilalui atau bertebaran bunga yang wangi bahkan ini adalah jalan yang sukar lagi mendaki bahkan betebaran onak dan duri (Al Balad 90:11-12). Namun harus kita yakini dengan wasilah ilmu maka jalan yang sukar tadi itu dimudahkan oleh Allah, tidak inginkah kita menjadi bagian dari orang-orang yang dimudahkan jalannya menuju surga?...

Saudara seiman, sesungguhnya manusia yang lebih mencari ilmu dunia dibandingkan ilmu agama hakikatnya mereka sedang mencari ridho manusia bukan ridho Allah padahal seharunya bagi orang beriman yang dia cari dalam kehidupan ini adalah ridho Allah karena akhir kehidupan dan usia kita akan kembali kepada Allah. Dan harus dipahami tidak akan masuk ke dalam surga tanpa mendapat ridhoi dari Allah. “Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku”. (QS. Al Fajr :27-30)

Maka wallahi demi Allah, tidak disebut manusia itu mendapat kebaikan jika yang dia dapatkan hanya berupa harta, jabatan, popularitas dan materi dunia tapi manusia yang mendapatkan kebaikan dalam hidupnya adalah mereka yang diberikan kepahaman tentang dien atau kepahaman tentang agama. "Man yuridillahu bihi khoiron yufaqqihhu fid din” siapa saja yang Allah kehendaki kebaikan terhadapnya, maka Allah memberinya kepahaman dalam agama". (HR Bukhori No.71)

Begitu tinggi kedudukan ilmu dalam islam sehingga generasi awal islam para sabahat, tabiin dan salafus sholeh begitu mendedikasikan diri mereka terhadap ilmu sehingga tidak ada waktu luang dalam hidup mereka kecuali semua dalam rangka mencari ilmu agama. Seorang salafus sholeh bernama Majduddin beliau adalah kakek dari Ibnu Taimiyah seperti menjadi kebiasaannya ketika masuk kamar mandi untuk membersihkan diri maka ia selalu memberi kitab kepada anaknya dan diminta agar dibacakan dengan keras agar Majduddin bisa menyimak dan mempelajarinya.

Demikian juga kisah Al Farahidy yang dia habisakan waktu untuk mencari ilmu maka ia pernah berkata “waktu yang paling berat bagiku adalah waktu makan” sehingga ia hanya makan satu kali dalam sehari, ia pun berkata barang siapa yang banyak makan maka ia akan banyak minum, siapa yang banyak minum ia akan banyak ke kamar mandi maka habislah waktunya untuk hal tersebut, maka ia takut kalau waktunya habis bukan dalam rangka mencari ilmu. Bahkan ada seorang Salafus Sholeh yang ketika ditawari makan oleh sahabatnya, engkau pilih mana roti dengan kismis atau roti dengan daging atau pilih roti dengan buah buahan?” maka apa jawaban orang sholeh tadi…. “berikan saya roti yang disiram air putih” kenapa demikian jawab sahabatnya?.... “agar aku bisa memakannya dalam satu kali telan, karena aku khawatir waktuku habis untuk makan”, subhanallah.

Saudara seiman, mencari dan menuntut ilmu dalam islam hukumnya wajib banyak ayat Al Quran dan hadist yang mendukung kearah sana diantaranya "Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran." (Az-Zumar 39:9) kemudian dalam hadist "Apabila seorang keturunan Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal: shadaqah jariyyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau seorang anak shalih yang mendo'akannya." (HR. Muslim no.1631). sehingga barang siapa mengaku beriman tapi tidak berusaha menempuh jalan untuk menuntut ilmu maka dia akan merugi.

Saudara seiman, maka ilmu memiliki posisi sentral dalam agama ini karena ia bisa menghantarkan kita menjadi Khauf atau takut kepada Allah saja, karena hanya Dia yang berhak kita takuti.
“Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. (QS. Fathir 35:28)
Ulama secara etimologi atau secara bahasa berarti orang yang berilmu, jadi ulama itu bukan dilihat dari zahir pakaiannya, banyak pengikutnya atau banyak pesantrennya tapi apakah dia punya ilmu atau tidak, kemudian walau dia sudah berilmu juga tidak otomatis disebut ulama karena berdasar ayat diatas ada satu syarat lagi agar manusia disebut ulama yaitu takut kepada Allah, tanpa dia takut kepada Allah maka tidak bisa disebut ulama walau bergelar Profesor, Haji, KH atau pun Al Muqarom dll. Jadi kalau kita melihat di masyarakat ada orang bergelar ulama tapi dia tidak takut kepada Allah tapi malah takut kepada selain Allah maka hakikatnya dia bukan ulama.

Jadi orang yang berilmu pasti akan memiliki rasa takut kepada Allah, dan rasa takut ini akan menghantarkan dia mendapatkan ampunan dan pahala yang besar sehingga akhirnya dimasukkan ke dalam surga, karena Allah katakan dalam ayatNya bahwa Dia akan sediakan surga bagi orang yang takut padaNya.
“Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar”. (QS. Al Mulk 67:12)

Saudara seiman, bahkan tidak boleh orang beramal atau beribadah tanpa ilmu… al Ilmu qobla amal karena ibadah tanpa ilmu akan tertolak, begitulah kedudukan ilmu dalam islam, ia bisa menghantarkan kita benar dalam beribadah dan dengan ilmu jadikan kita memiliki sifat takut kepada Allah, saudara seiman mudah mudahan kita semua senantiasa dimudahkan dan dikuatkan oleh Allah untuk senantiasa mengisi waktu dan usia kita untuk belajar dan menuntut ilmu agama agar dengan ilmu itu tumbuh rasa takut kita kepada Allah, amin yarobbal alamin.


Penulis
Ustadz Zainur Rochman







































































Thursday, February 28, 2013

PURE HONEY



Honey is a natural sweet liquid (though not always sweet taste), which is produced by bees from the nectar of raw materials or secretion of the crop plants or secretions of insects or plant lice. For millions of years has resulted in honey bee ten times more than they need. The only reason why animals do all this detailed calculations produce excess honey is that mankind will benefit from honey that produces "drug for humans".

The Differences between Healthy Honey and imitation Honey after lab tests are done, Healthy Honey contains enzymes. "The enzyme binds strongly to one another",
The following are some ways to find out:
1. Test drops / Pour straight into the glass.

The trick is to prepare the water in a clear glass, then pour the honey into a glass. After that, look carefully how the honey until the bottom of the glass, to the original Honey will immediately get to the bottom of the glass, while the fake honey or mixed with artificial sweeteners (CNC, sugar / brown sugar) will occur when the fluid dispersal before reaching the base glass.

2. Petri dish test / Shake.

Prepare bowls are essentially flat and rather wide, which has been given the warm water, pour honey and shake. So the original honey form a hexagonal shape (or form a hexagon honeycomb-like) because honey contains an enzyme that bonds between the components of honey are not separate. Unlike the case with the syrup and sugar, when in tests as that of honey, both types are not going to form a bond because it has enzymes in it.

The general public who think that it will not Genuine Honey surrounded by ants, the assumption is not correct because the honey produced depends on nectar taken by the bee. Example: If the bees take nectar from flowers or Longan Rambutan, the results produced by honey bees will be surrounded ant because it tastes sweet. However, when the bee flower extract ants definitely not bitter right approach, because the taste of honey it produces is not favored by ants.

There is another who gave a confused understanding of the general public, if the original Honey placed in the bottle then cap the bottle will explode if opened, and for the fake honey is not so. This Understanding completely wrong, because the blast was the result of fragmentation by bacteria E -coli against symbiotic H2O2/Hidrogen peroxide (an antibiotic substance that is in honey) into H2 and O2. When honey is produced H2 & O2 Gas, then honey is contaminated bacteria E-coli in large quantities, so the effect of antibiotics in the honey already been lost.

The conclusion is that original Honey contains enzymes, and not fot fake honey. Enzymes can not be made ​​by man, and can only be made by honey bees. The enzymes important in honey as Dilatase, Invertase, Glucose oxidase, Peroxidase and Lipase. Dilatase was converting enzyme complex carbohydrates (polysaccharides) into simple carbohydrates (mono-saccharides). Invertase is an enzyme breaker molecule sucrose into glucose and fructose. Mengemban oxidase enzyme helper role as sour peroxide oxidation of glucose. Peroxidase oxidation process in metabolism. All substances of honey is very useful for the metabolism in the body.